Literasi di Era Digital: Tantangan dan Solusi di Kecamatan Poncokusumo

Kecamatan Poncokusumo tengah berupaya keras meningkatkan kualitas literasi dan numerasi siswa. Pasalnya, hasil asesmen nasional menunjukkan bahwa masih banyak siswa di wilayah ini yang belum mencapai standar kompetensi dasar pada kedua aspek tersebut. Padahal, literasi yang memadai merupakan kunci keberhasilan dalam menghadapi era digital yang semakin kompleks.

Jika dulu literasi hanya diartikan sebagai kemampuan membaca, menulis, dan berhitung, kini konsep literasi telah berkembang jauh lebih luas. Kemampuan berpikir kritis, memecahkan masalah, dan memanfaatkan teknologi menjadi bagian integral dari literasi abad ke-21. Sayangnya, hasil asesmen nasional menunjukkan bahwa masih banyak siswa di Kecamatan Poncokusumo yang belum menguasai keterampilan-keterampilan tersebut secara optimal.

Salah satu faktor yang mempengaruhi rendahnya kemampuan literasi siswa adalah kurang maksimalnya kemampuan literasi guru. Padahal, guru memiliki peran yang sangat penting dalam menumbuhkan minat baca dan menulis siswa. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya peningkatan kapasitas guru dalam hal literasi dan pedagogik.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, berbagai program peningkatan literasi dan numerasi telah dilaksanakan di Kecamatan Poncokusumo. Salah satu program yang dinilai efektif adalah pembuatan soal AKM kelas oleh guru. Dengan membuat soal AKM sendiri, guru dapat lebih memahami karakteristik soal yang sesuai dengan kebutuhan siswa dan dapat mengidentifikasi materi-materi yang perlu diperkuat.

Hasil dari program peningkatan literasi ini sangat beragam dan menarik. Para guru telah menghasilkan berbagai macam rancangan program kegiatan literasi dan numerasi yang inovatif dan sesuai dengan karakteristik siswa masing-masing. Diharapkan, dengan adanya program-program seperti ini, kualitas literasi dan numerasi siswa di Kecamatan Poncokusumo dapat terus meningkat dan pada akhirnya dapat berkontribusi pada peningkatan kualitas pendidikan secara keseluruhan.

Beberapa poin tambahan yang bisa dimasukkan dalam berita:

• Wawancara dengan kepala sekolah, guru, atau siswa: Untuk mendapatkan perspektif yang lebih beragam dan mendalam.

• Data-data yang lebih spesifik: Misalnya, persentase siswa yang belum mencapai standar kompetensi dasar, jenis program yang paling efektif, dll.

• Tantangan yang dihadapi: Selain peluang, juga perlu dibahas tantangan apa saja yang dihadapi dalam upaya peningkatan literasi.

• Solusi jangka panjang: Selain program-program jangka pendek, perlu juga dibahas upaya-upaya jangka panjang untuk meningkatkan literasi secara berkelanjutan.

Solusi untuk guru